Ada banyak jumlah gunung yang Allah ciptakan didunia ini. Mulai dari gunung yang kecil hingga yang paling besar, ada gunung yang sangat tinggi dan juga ada gunung sangat rendah. Dengan berbagai macam gunung ini, Allah menciptakan mereka juga dengan berbagai macam fungsi dan kegunaannya. Namun diantar semua gunung yang Allah ciptakan, ada gunung yang ia ciptakan tersembunyi secara misterius, tidak ada yang tahu apa gunung tersebut melainkan beberapa orang saja. Gunung yang dimaksudkan disini adalah “Jabal Qaf”. Bagaimanakah bentuk gunung Qaf, apa fungsi keberadaannya dibumi, bagaimana ukurannya, apakah ia lebih besar dari gunung-gunung yang ada dibumi ataukah lebih kecil dari itu ?
simak video kami dibawah ini :
Kita sering
mendengar kata bidadari, jika terlintas nama bidadari sudah pasti yang
terbayang dalam benak kita adalah cantik, putih, elok, dan sangat rupawan. Setiap
manusia terutama laki-laki pastilah menginginkan wanita yang berparas seperti bidadari.
Nama bidadari sudah menjadi patokan penilaian kalangan banyak orang terhadap
wanita sebagai makna yang sangat cantik dan elok rupa, terkadang gelaran wanita
yang disebut bidadari menjadi nilai lebih dari sekedar cantik bahkan lebih
cantik dari yang dikira manusia. Namun tahukah anda, bahwa para bidadari-bidadari
cantik yang kita lihat didunia ini adalah bidadari yang tidak ada bandingnya daripada
bidadari surga, nilai kecantikan mereka diatas ribuan kali lipat dari bidadari
dunia?, mereka memiliki sifat kesopanan, kepatuhan dan kebaikan yang luar
biasa, mereka lebih hebat dari yang ada di dunia, lebih elok, dan memiliki akhlak
paling mulia kepada para suaminya. Singkatnya, apa yang terdapat didalam diri
para bidadari surga tidak ada bandingnya dari para bidadari dunia. Dan sekarang
pertanyaan adalah siapakah sebenanrya mereka ini? Apa tujuan Allah menciptakan
mereka? Terbuat dari bahan apakah mereka, tanah liat seperti manusia atau
cahaya seperti malaikat ? lalu secantik apakah mereka didalam sana ? simak penjelasan
dibawah ini.
NAMA BIDADARI
Asal kata
“bidadari” berawal dari bahasa arab jawi “Budiyadari”. Para ulama jawi dahulu
sering menyebutkan bidadari dengan budiyadari, asal nama ini sudah menjadi
maklum bagi ulama terdahulu walaupun pada hakikatnya terdapat juga beberapa niskah
kitab menuliskan dengan bidadari bukan budiyadari. Namun pada dasarnya nama
bidadari atau budiyadari bukanlah asal dari nama arab atau berasal dari
Al-Qur’an. Allah menyebutkan mereka dengan beberapa nama khusus, seperti “QASIRAAT”
(As-Shafat : 48. Shad :52, Ar-Rahman :56, Al-Waqi’ah :72), selain itu mereka
juga disebut dengan “HURUN ‘IN” (Ad-Dukhan : 54, At-Thur :20, Al-Waqi’ah
: 22), dan KHAIIRATUN HISAN (Al-Waqi’ah : 70.). Selebihnya Allah
menyebutkan mereka didalam Al-Qur’an dengan penggunaan kata “dhamir atau kata ganti”,
dhamir yang digunakan didalamnya adalah Dhamir هُنَّ .
Dalam bahasa Nahwu dhamir ini disebut dengan
Jamak Muannas Ghaibah, yang berarti penggunaan bentuk kata ganti untuk
segala perempuan. Allah berfirman didalam al-Qur’an :
“Seakan-akan bidadari itu (seperti)
permata yakut dan marjan” (Ar-Rahman : 58)
WARNA KULIT BIDADARI
Didalam kitab
Kasful Ghaibiyah karya Syeikh Fadhil Zainul Abidin bin Muhammad Al-Fathani,
menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan setiap
kelompok bidadari dari empat warna kulit
:
Bidadari
Yang Berkulit Putih, Warna kulit ini Bidadari ini sangat banyak disebutkan
didalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW. Al-Qur’an menyebutkan warna kulit putih
mereka ini dibeberapa ayat al-Qur’an, yaitu didalam surat At-Thin :4, Ar-Rahman
:72 dan 58. Namun diantara bidadari yang berkulit putih ada bidadari yang
memiliki warna kulit lain, diantaranya juga adalah Bidadari Berkulit Kuning,
Bidadari Berkulit Hijau, dan Bidadari
Berkulit Merah. Semua warna kulit mereka ini tidak dapat dibayangkan
oleh manusia, hanya Allah yang Maha Mengetahuinya.
SIFAT BIDADARI
Setiap makhluk
pasti memiliki sifat yang ditanamkan Allah, termasuk bidadari, Allah menanamkan
sifat mereka dengan kesopanan dan pemalu. Dua sifat ini sangat wajar Allah tanamkan
untuk mereka hal ini karena sifat-sifat tersebut adalah patokan utama dari
seorang wanita yang baik dalam pandangan Allah. Itulah sebabnya Allah
menanamkan sifat mereka dengan dua sifat tersebut, adapun sifat yang
dimaksudkan diatas adalah pemalu dan sopan terhadap siapapun. Allah cantumkan sifat
mereka didalam surat Ar-Rahman : 56-58 dan As-Shafat : 48
DARI APA MEREKA TERCIPTA ?
Didalam kitab
tersebut menjelaskan, Riwayat Hadist yang berasal dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah SAW pernah besabda :
“Didalam
surga tersebut terdapat bidadari yang disebut Aina, (mereka) dijadikan dari
empat perkara (yaitu) Kasturi, kapur, ‘Anbar (sejenis bauan minyak wangi) dan
za’faran, (keempat unsur tersebut) dicampurkan dengan tanah dengan air Ma-ul
Hayah...”
BERAPA
JUMLAH BIDADARI ?
Hanya Allah
yang mengetahui bagaimana jumlah mereka. Yang jelas para bidadari tercipta
sangatlah banyak dan tidak dapat dihitung. Namun disini kita dapat
mengira-ngira sebatas pada kemampuan kita, didalam beberapa riwayat Rasulullah
SAW pernah menyebutkan bahwa mereka diberikan 2 bidadari bagi satu orang
penghuni surga, sepertimana yang telah dijelaskan didalam HR Al-Bukhari no 3073
:
أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الْجَنَّةَ صُوْرَتُهُمْ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ
لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ يَبْصُقُوْنَ فِيْهَا وَلاَ يَمْتَخِطُوْنَ وَلاَ يَتَغَوَّطُوْنَ
آنِيَتُهُمْ فِيْهَا الذَّهَبُ أَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَمَجَامِرُهُمْ
الألوة ورشحهم الْمِسْكُ وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُ سُوْقِهِمَا
مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الْحَسَنِ وَلَا اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ
قُلُوْبُهُمْ قَلْبُ رَجُلٍ وَاحِدٍ يُسَبِّحُوْنَ اللهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا
“Rombongan
yang pertama kali masuk surga bentuk mereka seperti bentuk rembulan di malam
purnama, mereka tidak berludah, tidak beringus, tidak buang air. Bejana-bejana
mereka dari emas, sisir-sisir mereka dari emas dan perak, pembakar gaharu
mereka dari kayu india, keringat mereka beraroma misik, dan bagi setiap mereka
dua orang istri, yang Nampak sum-sum betis mereka di balik daging karena
kecantikan. Tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak ada permusuhan,
hati-hati mereka hati yang satu, mereka bertasbih kepada Allah setiap pagi dan
petang”.
Disisi lain
Rasulullah menyebutkan bahwa setiap ahli surga perorang diberikan 72 atau 70 bidadari
Hal ini disebutkan didalam hadist Rasulullah SAW :
قد تبين ببقية الروايات أن الزوجين أقل ما يكون لساكن الجنة من نساء الدنيا،
وأن أقل ما يكون له من الحور العين سبعون زوجة
“Telah
jelas dengan riwayat-riwayat hadits yang lain bahwasanya minimal bagi penghuni
surga dua orang istri dari wanita dunia dan 70 istri dari bidadari” (Torh
At-Tatsriib 8/270).
Dalil
pendapat ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً، إِنَّ لَهُ لَسَبْعَ دَرَجَاتٍ،
وَهُوَ عَلَى السَّادِسَةِ، وَفَوْقَهُ السَّابِعَةُ، وَإِنَّ لَهُ لَثَلاَثَ مِائَةِ
خَادِمٍ، ... وَإِنَّ لَهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ لاَثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً
سِوَى أَزْوَاجِهِ مِنَ الدُّنْيَا، وَإِنَّ الْوَاحِدَةَ مِنْهُنَّ لَيَأْخُذ مَقْعَدُتهَا
قَدْرَ مِيلٍ مِنَ الأَرْضِ
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah kedudukannya
memiliki tujuh derajat (tingkatan), dan ia berada di tingkat yang ke enam, di
atasnya tingkat yang ketujuh. Ia memiliki tiga ratus pelayan… dan ia memiliki
72 istri dari al-huur al-‘iin (bidadari) selain istri-istrinya dari para wanita
dunia. Dan salah seorang dari para bidadari tersebut tempat duduknya seukuran
satu mil di dunia” (HR Ahmad 2/537 no 10945, hadits ini adalah hadits yang
lemah, pada isnadnya ada perawi yang lemah yang bernama Syahr bin Hausyab)
Kitab Kasful
ghabiyah menuliskan :
“Bahwa
disebutkan dalam beberapa hadist Allah menganugrahkan sekurang-kurangnya bagi
mukmin didalam surga sebanyak 80.000 bidadari sebagai budak dan 72 bidadari
sebagai istri”.
Dari sedikit tidaknya
penjelasan diatas, bahwa jumlah bidadari sangatlah banyak, tidak satupun
manusia yang mengetahuinya melainkan Allah SWT. Yang jelas mereka sangatlah
banyak, bahkan jumlah mereka 10 kali lipat dari jumlah manusia yang pernah
hidup dibumi ini, mulai dari manusia dimasa Nabi Adam A.S hingga Nabi Muhammad
SAW, mungkin bisa lebih dari pada itu.
BENTUK
FISIK PADA BIDADARI
Setiap
manusia tentu mempunya cara pandang menilai wanita dari sisi kecantikannya.
Namun pada bidadari tidaklah demikian. Jika didunia kecantikan seorang wanita
dapat berubah seketika maka kecantikan pada bidadari surga akan kekal
selamanya. Kecantikan mereka semakin bersinar jika terus dilihat bagi para
suaminya, selain itu mereka juga dihiasi oleh Allah berbagai macam perhiasan
khusus pada anggota tubuhnya sehingga kecantikan mereka terus bertambah dan
takkan pernah pudar. Didalam kitab Kasful Ghaibiyah menjelaskan :
“Setiap
tangan mereka Allah berikan 10 gelang emas, setiap anak jarinya terdapat 10
cincin, dua kaki mereka terdapat 10 gelang permata dan intan”.
Keindahan
bidadari juga diibaratkan seperti kaca atau cermin, keindahan mereka juga
seolah-olah seperti gemilangan perhiasan yakut dan zamrud. Allah berfirman :
“Laksana Mutiara yang tersimpan baik” (Ar-Rahman
: 23)
Rasulullah juga
menyebutkan bahwa pipi mereka jika dilihat oleh kaum mukminin akan seperti kaca
berkilap dan putih.
Mengenai
bentuk tubuh mereka, Syeikh Zainul Abidin menjelaskan dalam kitabnya :
“Para
bidadari dari kaki sampai kepada lutut terbuat dari unsur kemakma (sejenis
harum-haruman dari surga), dari lutut hingga kepada dada mereka dari kasturi,
dada hingga kepada tungguk mereka terbuat dari ‘anbar (sejenis haruman dari
surga), dari tungguk hingga kepada kepalanya terbuat dari kapur”.
Kelebihan
bidadari yang lain adalah mereka tidak akan pernah menjada, mereka terus suci
dan khusus tercipta untuk calon suaminya saja. Allah juga menciptakan mereka
selalu dalam keadaan perawan, jika calon suami mereka menyetubuhi mereka maka
mereka akan kembali perawan. Allah berfirman didalam Al-Qur’an :
“Dan
Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (Al-Waqi’ah : 36)
Mengenai
tinggi badan bidadari adalah dijaskan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
“Sesungguhnya
rombongan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam
purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di
langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang
ludah, tidak beringus.... istri mereka adalah para bidadai, mereka semua dalam
satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang
tingginya 60 hasta menjulang ke langit”. (H.R Al-Bukhari no. 3327)
Para bidadari
tidak pernah tua dan umur mereka sama, tidak ada yang paling muda ataupun yang
paling tua. Allah berfirman mengenai hal ini :
“Dan
pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan
sebaya umurnya.” (Shad :
52)
Rupa bidadari sangat cantik
demikian juga mata mereka. Mereka memiliki mata yang sangat indah dan sangatlah
jeli. Mengenai hal ini Allah berfirman :
“Mereka bertelekan
di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan
bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (At-Thur : 20)
Allah juga mengatakan bahwa
mereka selain cantik para bidadari jugalah sangat putih dan sangat bersih.
Allah berfirman :
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam
rumah.” (Al-Waqi’ah
: 72)
Para
bidadari hanya khusus diciptakan bagi orang yang beriman, dari permulaan
penciptaan mereka hingga masuknya para ahli surga nanti mereka belumnya
tersentuh oleh siapapun termasuk jin. Allah berfirman :
“Di
dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga
yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (Ar-Rahman : 56)
Selebihnya
mengenai kecantikan mereka hanya pada Allah kembali segala pengetahuan, karena
Allah lebih mengetahui akan segala sesuatu.
UNTUK
SIAPA MEREKA DICIPTAKAN ?
Tentu
jawabannya adalah untuk orang-orang yang beriman. Mereka yang menghabiskan
hidupnya hanyalah untuk Allah, mereka terus beribadah sepanjang harinya,
berdzikir, dan melaksanakan segala perintah Allah serta menjauhkan segala
larangan Allah dan Rasul-Nya. Mereka inilah yang akan mendapatkan bidadari. Namun
diantara banyak amalan shaleh yang diperintahkan oleh Allah, ada satu amalan
yang cukup menjaminkan kita unutk menjadi pasangan bidadari di surga kelak,
yang menakjubkan adalah amalan ini pernah disampaikan langsung oleh sebahagian
bidadari untuk para calon suaminya didunia. Pesan ini didapati dalam sebuah
kitab bernama Majalisus Saniyah yang diriwayatkan oleh Tsabit R.A, bahwa ia
berkata :
“Bahwa
ayahku selalu mendirikan shalat malam di kegelapan malam, lalu ia bercerita
bahwa disuatu malam aku melihat seorang wanita yang tidak serupa sepertimana
manusia, maka aku bertanya kepadanya : “siapa anda”, maka ia menjawab : “aku
adalah Haura (bidadari)”, lalu aku berkata kepadanya : “Bolehkan diriku
menikahimu”, ia menjawab “persiapkan maharku”, aku menjawab “Apa maharmu ?”, ia
menjawab “Panjangkanlah ibadah Tahajjud”.
Selain itu
Allah SWT juga menganugrahkan bidadari untuk setiap hamba Allah yang selalu
menjalankan puasa ramdhannya dengan baik dan benar serta mengharapkan ridha
Allah SWT. Yang jelas para calon suami yang dimaksudkan disini adalah mereka
yang bertaqwa kepada Allah SWT, selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya.
APAKAH
PEREMPUAN BERIMAN MENDAPATI BIDADARA ?
Tidak ada
satupun riwayat A-Qur’an, Hadist ataupun riwayat kitab yang menjelaskan bahwa
wanita shalehah akan mendapatkan lelaki yang bergelarkan bidadara. Yang jelas
didalam beberapa riwaya dijelaskan bahwa wanita shalehah akan mendapatkan sama
seperti laki-laki, yaitu mereka para golongan ahli surga yang shaleh. Menurut
sebahagian ulama mengatakan bahwa wanita-wanita suci shaleh ini akan dibuat
oleh Allah lebih cantik dari cantiknya bidadari. Berarti secara tidak langsung
arti kata bidadari surga, sebenarnya adalah mereka juga yang akan menjadi
istri-istri lelaki shaleh.
APA FUNGSI
BIDADARI BAGI KEIMANAN KITA ?
Bidadari termasuk
salah satu keajaiban kekuasaan Allah yang wajib kita imani. Selain itu bidadari
masuk dalam katagori makhluk yang tak nampak saat didunia, alias mereka
termasuk masuk dalm bab hal-hal ghaib. Tentunya kita sebagai umat muslim
mempercayai pada hal-hal ghaib yang Allah ciptakan berkewajiban untuk mengimaninya.
Jika tidak mengimani akan hal ini, maka sama artinya iman yang dianut kepada
islam adalah tidak sah dan jika imannya tidak sah maka secara tidak langsung
keislamannya kepada Allah juga menjadi terbatalkan.
Artikel Tgk. Habibie M. Waly S.TH
Unknown
21:47
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Dalam islam bertanya atau menjawab pertanyaan terbagi menjadi
dua bahagian, ada tanya dan jawab yang dianjurkan dan ada juga tanya jawab yang
tidak dianjurkan oleh pandangan islam. Adapun bentuk tanya jawab yang sangat dianjurkan dalam islam
adalah seperti hal-hal yang bersifat ilmu pengetahuan agama, yang tentunya
jawaban yang didapatkan dari bentuk tanya tersebut bermanfaat bagi amaliah dan
untuk diri seorang penanya. Terkadang juga, sang penjawab juga dianjurkan
bahkan wajib menjawab bagi pertanyaan yang isinya berkaiatan permasalah masalah
amaliah dan diri. Contoh dari pembahagian pertama ini adalah seperti bertanya
mengenai shalat, zakat, puasa dan segala hal yang berkaitan dengannya baik
syarat dan rukun-rukunnya.
Kemudian pembahagian yang kedua, adalah bentuk tanya jawab
yang tidak dianjurkan dalam islam, yaitu tanya jawab yang berkaitan dengan
hal-hal ghaib yang tidak dapat dicapai pada kesanggupan akal manusia. Seperti
contoh menanyakan dzat Allah SWT ada dimana, bentuknya apa, bagaimanakah
besarnya dan sebagainya. Termasuk dalam hal ini adalah seperti menanyakan
bentuk takdir kita, ataupun juga seperti menanyakan maksud asli dari fawatirus
surah, yaitu ayat ayat seperti “alif laam mim”, “alif lam ra”, dan “Kaaf Ya
‘Ain Shaad”, dan lain sebagainya.
Dan sekarang, bagaimanakah cara menjawab bentuk-bentuk
pertanyaan pada pembahagian kedua diatas, yaitu tanya jawab yang tidak
dianjurkan kepada si penanya yang betul-betul membutuhkan jawaban pertanyaan ?
, seperti contoh yang ingin dibahaskan dalam tema ini adalah “APAKAH ALLAH BISA
MENJADIKAN SESUATU YANG ALLAH SENDIRI TIDAK BISA MENGANGKATNYA ?”
Pertanyaan aneh diatas merupakan bentuk tanya yang harus
diwaspadai. karena dalam hal ini kita sebagai penjawab sudah barang pasti
disuruh untuk memilih antara “bisa” atau “tidak”. Untunk itu berhati-hatilah
terhadap pertanyaan tersebut.
Sepertimana yang telah kita ketahui, bahwa sekarang ini yaitu
pada kondisi islam saat ini banyak sekali terdapat usaha pendakalan akidah
melalui berbagai macam methode dan cara yang dilakukan oleh para pembenci islam,
salah satunya adalah melalui “tanya jawab”. Akan tetapi benarkah bisa Allah
dapat menciptakan sesuatu yang besar dari dirinya yang Ia sendiri tidak bisa
mengangkatnya ?
Ada dua jawaban yang dapat dijawab disini, pertama,
tidak terpaku pada dua alternatif jawaban”, yaitu menjawab antara “ia” atau
“tidak”, ataupun antara “bisa” atau “tidak bisa”. Untuk itu dalam hal ini
adakalanya sang penjawab harus memahami kondisi-kondisi manipulasi semacam ini,
karena dari sebuah bentuk pertanyaan terkadang dapat menyudutkan sang penanya,
apalagi pertanyaan disini adalah berkaitan dengan Allah SWT. Perlu diketahui,
bahwa pertanyaan yang sedang kita hadapi disini adalah berasal dari salah satu
pertanyaan para atheis yang menyudutkan islam. Dan sekarang bagaimanakah
menjawab pertanyaa tersebut ?
Jawbannya tidak ada pada jawaban “bisa” atau “tidak”, mengapa
demikian ?
Coba perhatikan, jika anda menjawab “bisa”, maka secara tidak
langsung anda telah mengatakan bahwa Allah dapat berbuat demikian. Artinya
Allah dapat membuat sesuatu yang lebih besar dari-Nya dan sesuatu itu tidak
dapat diangkat oleh-Nya, jika sudah demikian maka anda telah melakukan dosa
besar. Karena sama artinya anda mengakui adanya sesuatu yang lebih besar dan
kuat dari Allah SWT yang sedangkan Allah adalah dzat yang maha kuasa dan kuat.
Hal ini sudah pasti sangat bertentangan dengan firman Allah :
“(dia) Pencipta
langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.”
(As-Syuura
: 11)
Kedua, jika anda menjawab “tidak”, maka secara langsung anda
mengakui bahwa Allah adalah lemah alias tidak bisa membuat sesuatu yang lebih
besar darinya. Hal ini tentu jualah bertentangan dengan firman Allah SWT :
Maha suci Allah yang di
tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Al-Muluk :
1)
Lalu bagaimakah jawabannya ?,
adapun jawabannya adalah tersembunyi diantara dua alternatif bentuk tanya
diatas, artinya kita ambilkan tambahan jawaban lain, yaitu “mustahil keduanya”.
Mengapa mustahil, karena penisbahan tanya pada dua sisi negatif dan positif
pada dzat Allah tidak akan bisa terjadi, alias tidak akan pernah ada
jawabannya. Mengapa demikian ? karena Allah bukanlah makhluk, Ia adalah dzat
suci yang bebas dari sisi negatif ataupun positif. Dalam ilmu tauhid, keadaan
ini digolongkan pada sifat “Mukhalafatuhu lil hawadisi”, yaitu Allah berbeda
dari makhluknya.
Adapun jawaban kedua-nya
adalah menjelaskan makna sisi tauhid pada Dzat Allah dan dzat makhluk darinya.
Dalam kitab Jauharatut Tauhid, kedua dzat ini sangatlah berbeda. Dzat pada
Allah disebut dengan dzat hakiki, yaitu dzat yang tidak ada dzat selainnya dan
juga yang serupa darinya. Kedua disebut dengan dzat idhafi, yaitu dzat sandaran
padanya, yaitu segala makhluk yang berasal dari-Nya. Artinya adalah, Dzat Allah
tidaklah layak di nisbahkan atau diarahkan segala situasi dan kondisi pada dua
sisi berbeda. Sepertimana yang telah dijelaskan diatas. Bahwa pertanyaa yang
sedang dibahaskan disini adalah merupakan arah nisbah larangan pada Allah :
“Bisakah Allah menjadikan sesuatu yang lebih besar darinya yang Allah sendiri
tidak bisa mengangkatnya”. Tentu bentuk tanya seperti ini tidaklah dibenarkan, pertama
: karena bentuk tanya berisikan arahan nisbah posiitif dan negatif, Kedua : mengarahkan
hal-hal yang tidak layak pada Allah, yaitu pada kalimat “yang Allah sendiri
tidak bisa mengangkatnya.
Inilah jawaban singkat mengenai
pertanyaan diatas. Semoga bermanfaat
Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Ada banyak hal yang telah diketahui oleh manusia dan ada juga yang tidak. Ada makhluk yang paling kecil yang dapat terlihat dan juga yang tidak dapat dilihat. baik dibumi ataupun didalam laut.
Namun diantara makhluk-makhluk besar dibumi ini ada makhluk misterius yang tidak diketahui oleh manusia, makhluk ini menurut para ulama masih hidup dan berdaptasi ddidalam laut.
Makhluk apakah itu dan sebesar apakah ukuran anda dengan makhluk tersebut ? simak video kami dibawah ini.
Sebesar Apakah Anda dengan Makhluk Allah di Bumi ?
Posted by PENGAJIAN TAUHID on Monday, 10 July 2017
Sebesar apakah Allah SWT ?, tidak ada jawabannya mengenai pertanyaan ini. Karena pada hakikatnya Allah tidaklah besar sepertimana besarnya para makhluk-Nya. Demikian juga terhadap sifat-sifat Beliau yang lainnya, kemaha-Esa-annya, Kekuasaaannya, dan kekuatannya jugalah berbeda dari sifat-sifat yang dimiliki oleh sifat makhluk. Maka demikian halnya jika ada yang bertanya "Sebesar Apakah Allah SWT ?", maka tidak ada jawabannya. Akan tetapi untuk memenuhi kepenasaran kita terhadap pertanyaan tersebut, dalam hal ini kita bisa melihat dan merenungi segala ciptaannya. Disini kita akan tarik sebuah contoh kecil diluar angkasa, disana kita akan melihat keindahan dan kekuasaan Allah yang maha luas. Insyaallah dengan melihat video di bawah ini anda akan melihat hasil hikmah setelah anda merenunginya. Mari kita jalan-jalan ke luar angkasa :
Tanda kiamat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW 1400 tahun lalu telah banyak muncul dimasa kita ini. Hampir semua yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW hampir semua juga segala tanda-tanda tersebut telah hadir. Ibnu Hajar Al-Haitami pada salah satu kitabnya, Qaulil Muntadhar, mengatakan bahwa tanda kiamat seperti, akan munculnya benda besar melewati bumi, keringnya air eufrat, terjandinya peperangan, banyak terjadi kemiskinan, banyaknya gempa semuanya telah hadir dimasa ini. Kesimpulannya bumi yang kita hidup hari ini adalah bumi yang sudah sangat tua dan akan mengalami masa kehancurannya.
Dari segala tanda yang telah hadir tesebut, ada satu tanda yang juga telah hadir dimasa kita ini, satu tanda ini juga menjadi tema bahwa kiamat bumi tidak akan lama lagi. Adapun yang dimaksudkan disini adalah Kehadiran Planet Nibiru atau Planet X. Para ahli astronomi telah membuat asumsi, bahwa satu dari segala benda langit, termasuk didalamnya planet akan mengalami masa kehancuran. Dianatara seluruh planet tersebut terdapat satu planet yang akan menghancrukan sistem tata surya, termasuk bumi didalamnya. Planet ini dinami NIBIRU atau PLANET X.
Para Ahli telah membuat ilustrasi pergerakan dan kedatangan planet tersebut sebagai planet penghancur. Mereka mengatakan kehadiran planet tersebut sedang dalam perjalanan untuk meunuju bumi, suatu saat nanti planet ini akan menghantam bumi.
Apa yang telah digambarkan diatas bagi kita umat muslim memaknai peristiwa tersebut sebagai hari kiamat. Simak video kami dibawah ini
BREAKING NEWS :
Loading...