Home » » Bagaimana Cara Menjawab "Allah Ada Dimana ?"

Bagaimana Cara Menjawab "Allah Ada Dimana ?"

Posted by PENGAJIAN TAUHID on Friday, 17 February 2017


Pertanyaan ini mudah tapi sulit untuk dijawab, tentunya bagi seorang muslim yang kurang akan ilmu agamanya pastilah akan sulit untuk memmberi jawaban tersebut. Bagi seorang muslim haruslah ia dapat memberi jawaban dari pertanyaan tersebut, karena jika ia diam dari lontaran pertanyaan "Allah ada dimana", maka ia telah berdosa kepada Allah, demikian juga sebaliknya jika ia dapat menjawab akan tetapi jawabannya tidaklah benar atau mungkin sang penanya tidak memahami apa yang kita jawab maka juga kita telah mendapat dosa. Kenapa demkian ? karena kita menjawab tidak didasari ilmu yang memadai untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut. 

Apalagi sang penanya ini adalah orang kafir yang mereka akan berjanji masuk islam jika pertanyaannya dapat dijawab, maka kita sebagai umat islam wajib bisa menjawab tersebut, jika tidak maka tidak heran keimanan kita akan di hina oleh mereka dan akhirnya kita menjadi bahan tertawa mereka. 

Lalu bagaimanakah jawabannya jika ada orang yang bertanya "Dimanakah Allah? 

Apakah jawabannya Allah ada diatas ?, atau jawabannya Allah ada dimana-dimana ? jika kita menjawab ini maka mereka akan bertanya, jika Allah ada diatas maka siapa yang dibawah ?, demikian jugalah jawaban kedua, jika Allah ada dimana-mana maka mereka akan bertanya kembali "Jadi Allah kalian banyak jumlahnya". 

Atau mungkin jawabannya seperti dalam Al-Qur'an, jika ada orang bertanya tentang Allah maka kita menjawab Allah adalah dekat dengan hambanya, hingga dekat dengan urat nadi kita, Sepertimana yang telah di firmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an : 

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya," (Qaaf : 50:16) 

Jika jawaban ini kita berikan kepada mereka maka mungkin mereka akan berbalik tanya "saya cuman ingin tahu aja bagaimanakah Allah itu dan dimanakah Allah itu, sedekat urat leher itu bagaimana maksudnya diamana Dia ?"

Nah lantas bagaimanakah cara menjawab jawaban yang benar dari pertanyaan diatas ? 

Sebenarnya menjawab Allah ada dimana itu tidak sulit, ada banyak jawaban yang dapat kita berikan kepada si penanya dari pertanyaan tersebu, salah satunya adalah menjawab secara akal. kenapa harus melalui akal ? karena si penanya bertanya sesuai dengan akalnya, ia ingin melihat Allah tentunya ia juga ingin merasakan Allah, oleh karenanya penanya yang mencoba untuk melihat Allah melalui mata maka si penanya secara tidak langsung adalah bertanya melalui akalnya, maka oleh karena itu jawaban yang harus diberikan adalah melalui akal. 

Kita bisa menjawab : 
bahwa Allah SWT, Tuhan semesta Allah adalah pencipta segala sesuatu, baik yang terlihat ataupun yang tidak terlihat, termasuk Ia bisa menciptakan segala sesuatu itu ada namun tidak ada. Apa contohnya, seperti lapar, kenyang, sakit, stress, angin, dan rasa cinta yang pada hakikatnya ia dapat kita rasakan namun disisi lain ia seperti tiada. Ini adalah sifat-sifat perasaan yang Allah ciptakan. Untuk itu bagaimana caranya sebelum mengenal Allah dan melihatnya, maka kita harus melihat ciptaannya terlebih dahulu, jika sanggup apa yang kita lihat itu maka sudah barang pasti Allah juga dapat dilihat. 

Pertanyaannya adalah 
1. bagaimanakah menggambarkan dan mengadakan lapar itu menjadi ada ? 
2. bagaimanakah menuliskan di sebuah buku rasa cinta itu menjadi ada ?
3. bagaimanakah rasanya (bukan perasaan) sakit itu, apakah ia pahit, manis, atau asam ? 
4. bagaimanakah dapat menggambarkan bentuk hakikat dari akal, apakah ia bulat, spiral atau kotak ?

Semua pertanyaan ini adalah ciptaan Allah, jika ingin melihat Allah maka kita harus menjawab pertanyaan diatas, jika dapat menjawabnnya maka insyallah kita dapat melihat Allah bahkan dapat merasakan keberadaannya. 

Inilah jawaban efektif dari pertanyaan bahwa "Dimanakah Allah ?". 

Perlu diingat bahwa menjawab Allah ada diatas atau Allah ada dimana-mana sangat tidaklah dianjurkan karena jawaban seperti ini bisa mengantarkan kita kepada kekafiran. Karena sama artinya mengadakan Allah dengan tempat. 

Semoga artikel ini bermanfaa. 

Sumber : 
Tgk. Habibie. M. Waly S.TH

Thanks for reading & sharing PENGAJIAN TAUHID

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Loading...
'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();